Selasa, 22 September 2015

PAN Gabung Pemerintah Jokowi, Ini Pidato Lengkap Amien Rais

Konferensi Pers
“Supaya Indonesia Tidak Runtuh”
Yogyakarta, 3 September 2015
Supaya Indonesia Tidak Runtuh
M. Amien Rais
Hakekatnya ada dua bangunan yang paling penting bagi setiap negara, yaitu bangunan ekonomi dan bangunan politik. Bila kedua bangunan itu kuat dan tangguh, negara menjadi kuat dan kenyal menghadapi setiap tantangan yang ingin menghancurkan negara, baik dari kekuatan internal maupun eksternal.
Namun bila bangunan ekonomi goyah dan akhirnya hancur, negara bisa mengalami dua kemungkinan: Pertama, bila bangunan politik ikut retak dan tidak solid, negara bisa ikut runtuh bahkan lenyap dan hilang dari peta dunia.
Kedua, bila bangunan politik cukup padu dan tangguh, kehancuran ekonomi tidak perlu merobohkan negara, karena kesatu-padu politik nasional dari bangsa dan negara akan mampu memikul bersama dampak sosial-politik keruntuhan ekonomi tersebut. Kita tidak boleh dihinggapi penyakit self-complacency, alias berpuas diri, berleha-leha seolah kita tidak mengalami situasi kritis, terutama masalah ekonomi
yang sekarang semakin terpuruk.
Kita tidak boleh bersikap seperti burung unta yang melihat bahaya, dengan menyurukkan dalam-dalam kepalanya ke dalam pasir, sambil berharap bahaya akan hilang sendiri bersama dengan perjalanan waktu.
Sebagian menteri dan pemimpin nasional kita rasanya sudah kehilangan kewaskitaan ketika menganggap ekonomi kita masih OK, fundamental ekonomi cukup kuat, cadangan dollar Indonesia masih cukup untuk meladeni perang mata uang (currency war). Dengan menggenjot pajak dan mencairkan sisa APBN yang masih 72 persen pada kuartal terakhir 2015, ekonomi kita akan meroket mulai September dan benar-benar kita rasakan meroket pada Desember nanti.
Semoga demikian, 

namun marilah kita belajar dari keruntuhan Uni Soviet dan Yugoslavia. Uni Soviet (lengkapnya USSR) yang pernah dijuluki sebagai negara adi daya, adi kuasa, super power bersama Amerika Serikat, didirikan pada 1922. US meliputi 11 republik Soviet, yaitu Ukraina, Federasi Russia, Belarusia, Armenia, Azerbaijan, Kazakhstan, Kirghgistan, Moldova, Turkmenistan, Tajikistan dan Uzbekistan.
Enampuluh sembilan tahun kemudian pada 1991, USSR bubar, sekali dan untuk selamanya. Dunia tidak percaya Uni Soviet akhirnya bubar. Dinas Intelejen Soviet (KGB), termasuk terbaik di dunia, PKUS (Partai Komunis Uni Soviet) partai yang paling rapih, monolitik dan sangat hierarkis dan sistematik. Tentara merah Rusia, tentara yang begitu legendaris dan kontrol media massa bersifat absolut, namun sekali lagi, Uni Soviet akhirnya bubar. Sudah terkubur di rawa-rawa sejarah.
Pembaharuan Uni Soviet oleh Mikhail Gorbachev dengan 3 simbol perubahan, yaitu glasnost (keterbukaan), perestroika (restrukturisasi ekonomi) dan demokratizatsiya (demokratisasi politik) tidak dapat menolong Soviet dari
kehancurannya.
Idem ditto, Yugoslavia. Negara ini didirikan pada 1945 dengan dukungan 6 republik, yaitu Bosnia-Hercegoviena, Croatia, Macedonia, Montenegro, Serbia, dan Slovania. Di Eropa Timur, Yugoslavia merupakan negara yang paling kuat dan paling maju, dibandingkan dengan Hongaria, Albania, Bulgaria, Cekoslovakia dan lain-lain.
Namun pada 1991-1992 Yugoslavia mengalami proses disintegrasi, semua republik pendukungnya sudah lepas dan Yugoslavia tinggal kenangan masa lalu. Negara yang pernah tenar dibawah Joseph Tito ini sudah terbenam dalam rawa-rawa sejarah juga.
Mengapa Uni Soviet dan Yugoslavia hancur dan bubar? Ada 5 sebab utama: Pertama, menjelang kebangkrutan dua negara itu, masing-masing ekonominya mengalami kegagalan. Rakyat di kedua negara itu merasa hanya jadi alas kaki para pemimpinnya, yang rata-rata hanya pandai menebar janji muluk dengan slogan-slogan menarik.
Rakyat perlu roti dan keju, bukan janji kosong dan harapan palsu. Kedua, para pemimpin terlibat konflik untuk perkara-perkara yang semuanya bersifat pragmatis, bahkan menjurus ke kepentingan hedonistik. Penguasa di kedua negara itu secara sadar berusaha memecah-belah lawan-lawan politiknya, karena meyakini dengan politik pecah belah itu pemerintah menjadi kuat.
Ketiga, rata-rata pemimpin nasional di kedua negara itu tidak kompeten dan dihinggapi gejala puas diri dan percaya diri yang berlebihan. Bila ketidakkompetenan, rasa puas diri dan percaya diri berlebihan bergabung dalam diri pemimpin, maka harapan perubahan dan perbaikan menjadi makin jauh dari kenyataan.
Keempat, pertikaian antar-etnik sangat marak di tahun-tahun menjelang bubarnya Soviet dan Yugoslavia. Seluruh republik Soviet non-Rusia meminta lepas dari Moskow dan seluruh republik di Yugoslavia kecuali Serbia menuntut merdeka dari Beograd.
Kelima, ada kekuatan global yang ingin melihat kehancuran dua negara tersebut, terutama kehancuran Soviet. Waktu itu secara resmi Ronald Reagan ingin menghancurkan Uni Soviet sebagai evil empire atau imperialisme jahat. Bung Karno pernah mengajarkan pada bangsa Indonesia, bahwa “a nation divided against itself cannot stand”. Satu bangsa yang pecah kedalam tidak dapat tegak berdiri. Singkat kata, USSR dan Yugoslavia yang nampak perkasa itu akhirnya
ambruk karena mereka pecah ke dalam.
Bagaimana dengan Indonesia? Kita perlu mengambil pelajaran dari bangsa lain. Bila kita jujur, NKRI mengalami semacam kerapuhan politik. Negara kepualauan yang begitu besar dengan keragaman agama, ras, dan etnik serta tradisi yang berlainan memerlukan usaha tanpa henti agar bhineka tunggal ika itu benarbenar menjadi realitas kehidupan bangsa. Disamping itu terlihat bangsa Indonesia sekarang tidak peka lagi dengan langkah-langkah kekuatan eksternal yang berusaha melemahkan Indonesia.
Ada kesan kuat bahwa pemerintah sekarang ini membungkuk di hadapan kekuatan asing. Sebentar lagi jutaan pekerja asing akan membanjiri Indonesia, sementara sekarang ini perbankan, pertambangan, pertanian, perkebunan, kehutanan dan berbagai sektor ekonomi modern sudah didominasi oleh kekuatan asing.
Bukan tidak mungkin bangsa Indonesia akan menjadi penonton yang lapar ketika kekuatan-kekuatan ekonomi asing menggasak kedaulatan politik dan ekonomi kita secara habis-habisan. Mudah-mudahan saya keliru, tetapi proses asingisasi di berbagai semua sektor ekonomi modern sudah menjadi rahasia umum. Salah satu contoh telak adalah 78% tanah di DKI dimiliki oleh kelompok tertentu yang punya jalinan kuat dengan kekuatan asing.
Memang benar, pemerintah sekarang mewarisi kondisi ekonomi yang tidak ideal dari pemerintah masa lalu. Tetapi sayang, bukannya melakukan koreksi yang sangat diperlukan, pemerintah sekarang malah memperparah keadaan, dengan jalan mempermudah masuknya sebuah kekuatan global yang teramat jelas ingin mendiktekan dan menguasai ekonomi nasional.
Sebaiknya kita meningkatkan kewaspadaan nasional kita. Bila bangunan ekonomi kita terus didera dengan anjloknya rupiah; PHK yang makin luas; dan akhirnya sampai pada tahapan krisis yang dapat memicu gejolak sosial yang bersifat masif ditambah dengan semakin menguatnya aspirasi separatisme yang latent di sebagian tubuh bangsa Indonesia, maka kebutuhan kita untuk menghindari perpecahan politik menjadi mutlak.
Mutlak. Seandainya ekonomi kita terus bergerak downward spiral dan ikut berlomba jatuh ke jurang (race to the bottom), keperluan kita sebagai bangsa untuk bersatu-padu dan melupakan hal-hal yang sifatnya sepele dan remeh-temeh tentu tidak dapat ditunda.
Untuk itulah saya mengusulkan sebuah langkah politik yang kiranya dapat memperkuat eksistensi kita sebagai bangsa, tatkala rakyat makin resah dan tidak sabar menderita kesulitan ekonomi yang makin mencekik.
Saya usulkan agar seluruh kekuatan politik, dalam menghadapi krisis ekonomi, melakukan sharing of power dan sharing of responsibility. Biasanya orang cenderung hanya ingin berbagi kekuasaan, tetapi tidak bersedia berbagi tanggung jawab.
Sudah tinggi saatnya Pak Jokowi sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, dan panglima tertinggi mengundang seluruh kekuatan bangsa mencari solusi bersama. Lebih penting dari itu adalah komitmen bersama bahwa NKRI tidak boleh lemah, apalagi ambruk gara-gara kehancuran ekonomi nasional.
Lakukanlah pertemuan bersama antara: 1) seluruh ketua lembaga tinggi negara; 2) pimpinan TNI dan Polri; 3) ketua-ketua umum partai politik; 4) unsurunsur yang mewakili agama-agama di Indoneisa, semisal MUI, Muhammadiyah, NU dari kalangan Islam, PGI (umat kristen), Konferensi Wali Gereja Indonesia (umat
Katolik), perwakilan umat Budha, Hindu dan Konghucu; 5) berbagai tokoh bangsa; 6) wakil-wakil kampus trekemuka; 7) wakil-wakil pengusaha; 8) beberapa pemred terkemuka, 9) wakil-wakil NGO/LSM terkemuka; dan lain-lain.
Elemen-elemen wakil bangsa itu perlu memiliki kesamaan pandangan tentang krisis yang sedang kita hadapi. Mungkin diperlukan beberapa hari untuk mengambil sikap yang sama dan komitmen bersama menghadapi tantangan apapun yang akan datang baik dari dalam maupun luarnegri. Pertemuan kebangsaan itu dipimpin langsung oleh Presiden dan Wakil Presiden.
Kita sedang menghadapi perubahan-perubahan yang cepat di panggung internasional. Lihatlah Iraq sudah hancur. Suriah sedang menuju kehancuran. Afghanistan sudah lebih dahulu hancur. Libia kini tidak lagi punya masa depan. Yaman sudah hancur, Sudan sudah pecah jadi dua dan keduanya sama-sama tidak berhasil; Mesir bermasa depan makin gelap, dan seterusnya.
Kita dikejutkan dengan perpecahan masyarakat Melayu di Malaysia. Tokoh-tokoh Melayu, sebesar Mahatir Muhammad, Anwar Ibrahim dan Nadjib bertarung habis-habisan, sementara Ustadz Hadi Awang dengan PAS nya menjadi kelompok
lain yang berbeda haluan. Tidak tertutup kemungkinan ada kekuatan lain yang akan memegang kendali politik dan ekonomi di Malaysia nanti, bila kekuatan politik Melayu sudah hancur.
Nah, pertemuan Ketum PAN dan Jokowi harus diletakkan dalam perspektif ini. Kalau pertemuan itu hanya langkah awal dari apa yang saya harapkan, yaitu memadu kekuatan politik bangsa untuk menghadapi krisis ekonomi yang sedang kita
hadapi, tentu harus kita syukuri.
Tetapi kalau hanya berhenti sekedar membujuk PAN masuk ke pemerintahan dengan perhitungan remeh-temeh agar jumlah kursi pemerintah di parlemen menjadi lebih besar dari oposisi dan PAN dikasih imbalan dua atau tiga kursi kabinet maka hakekatnya sedang ada usaha pecah belah kekuatan politik yang mengindikasikan panggung politik lebih runyam dan gaduh.
Bila Golkar berhasil dipecah, PPP berhasil diadudomba maka rangkulan pemerintah pada PAN bisa menjadi rangkulan maut. Sejak dahulu Ketum PAN sudah menegaskan bahwa berjuang di luar pemerintahan sebagai kekuatan oposisi yang rasional,etis dan bertanggungjawab juga cukup mulia, semulia mereka yang berada dalam pemerintahan.
Kita masih menunggu perkembangan dalam beberapa hari ini, apakah langkah awal itu akan bermuara pada koalisi nasioal yang benar-benar bekerja untuk kepentingan bangsa ataukah hanya manuver politik yang tidak terlalu bermakna. Reshuffle jilid satu tidak berdampak apa apa. Jangan-jangan reshuffle kedua, kalau hanya tambal sulam, dan tidak diletakkan dalam perspektif jangka panjang, bisa berakibat lebih buruk lagi.
Karena itu resep saya cuma satu: semua elemen bangsa duduk bersama, dalam suasana saling percaya, dengan satu tujuan: andaikata downward spiral ekonomi Indonesia terpaksa harus terjadi, bangunan politik nasional (persatuan dan kesatuan bangsa) tidak pernah boleh goyah. Kalau yang memimpin pertemuan kebangsaan itu langsung oleh Presiden dan wakil presiden sendiri, tentu tidak ada yang perlu kita curigai.
M. Amien Rais
Read More..........

Fraksi PAN, Mulfachri Hrp: Tak Tepat Sekarang Bahas Kenaikan Tunjangan DPR


Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional di Dewan Perwakilan Rakyat Mulfachri Harahap mengatakan kenaikan tunjangan anggota dewan merupakan hal yang tidak tepat dibahas saat kondisi ekonomi sedang sulit.

"Saya kira tidak tepat, di mana disaat kondisi ekonomi sedang sulit dan masyarakat kebanyakan mengalami tekanan," kata Mulfachri, Jumat (18/9).

Wakil Ketua Komisi III itu menilai dengan kenaikan tunjangan ini, anggota dewan seolah menunjukan sikap yang tidak berempati dengan kondisi masyarakat saat ini. Menurutnya, keputusan kenaikan tunjangan ini dalam tataran wacana saja sudah tidak tepat, apalagi jika nanti dilaksanakan.

Mulfachri menyebut mengetahui perihal kenaikan tunjangan anggota dewan dari media. Mulfahri juga mengaku tidak mengetahui siapa yang menjadi inisiator kenaikan tunjangan ini. Namun, ia menyebut masih terbuka kemungkinan jika keputusan itu bisa digugurkan atau dibatalkan dalam proses pembahasan anggaran.

Meski demikian, Mulfachri tidak secara tegas mengatakan bahwa Fraksi PAN menolak terhadap kenaikan tunjangan anggota dewan. Dia hanya menyebut kondisi saat ini tidak tepat jika membicarakan hal tersebut.

"Bukan menolak, jangan bicara menolak. Saya menganggap tidak patut, tidak tepat membicarakannya sekarang," ucap Mulfahri.

Kenaikan tunjangan anggota dewan, disebut Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem Johnny G Plate sebagai usulan dari Sekretariat Jenderal DPR. Namun, hal ini dibantah langsung oleh Sekretaris Jenderal DPR Winantuningtyastiti yang mengatakan usulan tersebut muncul dari beberapa rapat sekretariat jenderal DPR dan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR. 

"Kalau ditanya inisiatornya, kami enggak tahu kan sahut menyaut dalam rapat," ucap Win, Kamis (17/9).

Sedangkan Wakil Ketua BURT Dimyati Natakusumah mengklaim kenaikan tunjangan anggota dewan sudah lama diajukan dan disepakati, termasuk partainya PPP.

Ia enggan menyebutkan siapa yang pertama kali mengusulkan kenaikan tunjangan. Sebab, baginya semua anggota pasti menginginkan ada kenaikan tunjangan.

Sumber : http://www.cnnindonesia.com/politik/20150918163722-32-79622/fraksi-pan-tak-tepat-sekarang-bahas-kenaikan-tunjangan-dpr/
Read More..........

Senin, 21 September 2015

Deretan Aksi "Kepret" Rizal Ramli

Pada awal pekan kemarin Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli cukup terkejut lantaran PT Pelindo II (Persero) memasang iklan tentang proyek perluasan Pelabuhan Tanjung Priok atau New Priok secara besar-besaran di dua media cetak nasional yang memenuhi empat halaman dengan nilai ditaksir mencapai Rp3 miliar.
Yang lebih membuat Pendekar Rajawali Kepret ini keki, lantaran iklan New Priok tersebut muncul tidak lama setelah dia menghancurkan beton yang menutupi rel kereta di Tanjung Priok. Dia pun menuding Dirut Pelindo II RJ Lino menantang kepiawaiannya dengan cara mengadu anggaran.
Oleh karena itu, dia menyebut aksi Lino tidak mendidik bagi masyarakat Indonesia dalam menyelesaikan masalah yang ada di antara pejabat negara. Untuk itu, dia lebih memilih mundur, ketimbang harus memasang iklan besar di media besar. "Saya enggak mau ladenin begituan, norak," ungkap Rizal kala itu.
Menanggapi silat lidah yang dilakukan Pendekar Rajawali Kepret tersebut, RJ Lino pun angkat bicara. Menurutnya, yang dilontarkan oleh Rizal Ramli adalah hal yang menyesatkan.
Selain melakukan pertarungan dengan Lino, Rizal Ramli juga mencecar para pengusaha yang mengaku punya beking pejabat. Dia menyebutkan, aksi korupsi yang kerap terjadi di Indonesia adalah ketika bapaknya seorang pejabat dan anaknya seorang pengusaha.
Rizal Ramli Sambangi Megawati

Tidak berhenti sampai di situ, dia pun menuding utang syarat dengan kepentingan, lantaran selama ini Indonesia bisa mendapatkan utang dengan syarat pembuatan Undang-Undang. Dia mengatakan, demi mendapat utang Indonesia harus menuruti keinginan dari negara atau lembaga keuangan yang memberikan pinjaman.
Mirisnya, UU tersebut sengaja di-setting untuk memberikan untung pada pihak asing. UU-nya sendiri, kata Rizal Ramli, memiliki pasal-pasal yang aneh bin ajaib. Salah satunya Indonesia tidak boleh menggunakan gas lebih dari 20 persen.
Meski melakukan berbagai aksi di luar kebiasaan pejabat, namun Rizal mengatakan hal ini tidak dilakukan untuk mencari sensasi. Menurutnya, alasan dia mengeluarkan jurus andalannya tersebut lantaran permasalahan di Indonesia sudah terlalu rumit. Oleh sebab itu, tidak bisa lagi diselesaikan dengan cara-cara yang biasa.
Dia menilai, Indonesia memerlukan pendekatan out of the box, pendekatan yang tidak lazim ini dinilai akan membawa perubahan bagi Indonesia. Pasalnya, saat ini pejabat di Indonesia sudah terlalu nyaman dengan posisinya. "Makanya kami gunakan angin dari luar, kenceng keinginan dari luar ngepret yang di dalam (pejabat KKN)," katanya.
sumber : http://economy.okezone.com/read/2015/09/19/320/1217217/deretan-aksi-kepret-rizal-ramli-sepekan-kemarin
Read More..........

KISAH KAKEK DAN PENCURI PEPAYA

Saya ingin mengawali renungan kita kali ini dengan mengingatkan pada salah satu kisah kehidupan yang mungkin banyak tercecer di depan mata kita. Cerita ini tentang seorang kakek yang sederhana, hidup sebagai orang kampung yang bersahaja. Suatu sore, ia mendapati pohon pepaya di depan rumahnya telah berbuah. Walaupun hanya dua buah namun telah menguning dan siap dipanen. Ia berencana memetik buah itu di keesokan hari. Namun, tatkala pagi tiba, ia mendapati satu buah pepayanya hilang dicuri orang.

kisah inspirasi kakek dan pencuri pepaya
Kakek itu begitu bersedih, hingga istrinya merasa heran. “masak hanya karena sebuah pepaya saja engkau demikian murung” ujar sang istri.

“bukan itu yang aku sedihkan” jawab sang kakek, “aku kepikiran, betapa sulitnya orang itu mengambil pepaya kita. Ia harus sembunyi-sembunyi di tengah malam agar tidak ketahuan orang. Belum lagi mesti memanjatnya dengan susah payah untuk bisa memetiknya..”

“dari itu Bune” lanjut sang kakek, “saya akan pinjam tangga dan saya taruh di bawah pohon pepaya kita, mudah-mudahan ia datang kembali malam ini dan tidak akan kesulitan lagi mengambil yang satunya”.
Namun saat pagi kembali hadir, ia mendapati pepaya yang tinggal sebuah itu tetap ada beserta tangganya tanpa bergeser sedikitpun. Ia mencoba bersabar, dan berharap pencuri itu akan muncul lagi di malam ini. Namun di pagi berikutnya, tetap saja buah pepaya itu masih di tempatnya.

Di sore harinya, sang kakek kedatangan seorang tamu yang menenteng duah buah pepaya besar di tangannya. Ia belum pernah mengenal si tamu tersebut. Singkat cerita, setelah berbincang lama, saat hendak pamitan tamu itu dengan amat menyesal mengaku bahwa ialah yang telah mencuri pepayanya.

“Sebenarnya” kata sang tamu, “di malam berikutnya saya ingin mencuri buah pepaya yang tersisa. Namun saat saya menemukan ada tangga di sana, saya tersadarkan dan sejak itu saya bertekad untuk tidak mencuri lagi. Untuk itu, saya kembalikan pepaya Anda dan untuk menebus kesalahan saya, saya hadiahkan pepaya yang baru saya beli di pasar untuk Anda”.

Hikmah yang bisa diambil dari kisah inspirasi diatas, adalah tentang keikhlasan, kesabaran, kebajikan dan cara pandang positif terhadap kehidupan.

Mampukah kita tetap bersikap positif saat kita kehilangan sesuatu yang kita cintai dengan ikhlas mencari sisi baiknya serta melupakan sakitnya suatu “musibah”?

"Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya, dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta."


Kisah inspirasi diatas dikutip dari khutbah yang ditulis oleh ustadz Saiful Amien. Diambil darihttp://malang.muhammadiyah.or.id/muhfile/malang/file/artikel/Mengakhlaqkan%20Cara%20Pandang.doc Gambar pohon pepaya dari http://mahaguru58.multiply.com/journal 
Read More..........

JAWABAN ELEGAN TUKANG BAKSO

Di suatu senja sepulang kantor, saya masih berkesempatan untuk ngurus tanaman di depan rumah, sambil memperhatikan beberapa anak asuh yang sedang belajar menggambar peta, juga mewarnai. Hujan rintik rintik selalu menyertai di setiap sore di musim hujan ini.

Di kala tangan sedikit berlumuran tanah kotor,...terdengar suara tek...tekk.. .tek...suara tukang bakso dorong lewat. Sambil menyeka keringat..., ku hentikan tukang bakso itu dan memesan beberapa mangkok bakso setelah menanyakan anak - anak, siapa yang mau bakso ?

"Mauuuuuuuuu. ...", secara serempak dan kompak anak - anak asuhku menjawab.

Selesai makan bakso, lalu saya membayarnya. ...

Ada satu hal yang menggelitik fikiranku selama ini ketika saya membayarnya, si tukang bakso memisahkan uang yang diterimanya. Yang satu disimpan dilaci, yang satu ke dompet, yang lainnya ke kaleng bekas kue semacam kencleng. Lalu aku bertanya atas rasa penasaranku selama ini.

"Mang kalo boleh tahu, kenapa uang - uang itu Emang pisahkan? Barangkali ada tujuan ?" "Iya pak, Emang sudah memisahkan uang ini selama jadi tukang bakso yang sudah berlangsung hampir 17 tahun. Tujuannya sederhana saja, Emang hanya ingin memisahkan mana yang menjadi hak Emang, mana yang menjadi hak orang lain / tempat ibadah, dan mana yang menjadi hak cita – cita penyempurnaan iman ".

"Maksudnya.. ...?", saya melanjutkan bertanya.

"Iya Pak, kan agama dan Tuhan menganjurkan kita agar bisa berbagi dengan sesama. Emang membagi 3, dengan pembagian sebagai berikut :

1. Uang yang masuk ke dompet, artinya untuk memenuhi keperluan hidup sehari - hari Emang dan keluarga.

2. Uang yang masuk ke laci, artinya untuk infaq/sedekah, atau untuk melaksanakan ibadah Qurban. Dan alhamdulillah selama 17 tahun menjadi tukang bakso, Emang selalu ikut qurban seekor kambing, meskipun kambingnya yang ukuran sedang saja.

3. Uang yang masuk ke kencleng, karena emang ingin menyempurnakan agama yang Emang pegang yaitu Islam. Islam mewajibkan kepada umatnya yang mampu, untuk melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji ini tentu butuh biaya yang besar. Maka Emang berdiskusi dengan istri dan istri menyetujui bahwa di setiap penghasilan harian hasil jualan bakso ini, Emang harus menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan haji. Dan insya Allah selama 17 tahun menabung, sekitar 2 tahun lagi Emang dan istri akan melaksanakan ibadah haji.

Hatiku sangat...... .....sangat tersentuh mendengar jawaban itu. Sungguh sebuah jawaban sederhana yang sangat mulia. Bahkan mungkin kita yang memiliki nasib sedikit lebih baik dari si emang tukang bakso tersebut, belum tentu memiliki fikiran dan rencana indah dalam hidup seperti itu. Dan seringkali berlindung di balik tidak mampu atau belum ada rejeki.

Terus saya melanjutkan sedikit pertanyaan, sebagai berikut : "Iya memang bagus...,tapi kan ibadah haji itu hanya diwajibkan bagi yang mampu, termasuk memiliki kemampuan dalam biaya....".

Ia menjawab, " Itulah sebabnya Pak. Emang justru malu kalau bicara soal mampu atau tidak mampu ini. Karena definisi mampu bukan hak pak RT atau pak RW, bukan hak pak Camat ataupun MUI.

Definisi "mampu" adalah sebuah definisi dimana kita diberi kebebasan untuk mendefinisikannya sendiri. Kalau kita mendefinisikan diri sendiri sebagai orang tidak mampu, maka mungkin selamanya kita akan menjadi manusia tidak mampu. Sebaliknya kalau kita mendefinisikan diri sendiri, "mampu", maka Insya Allah dengan segala kekuasaan dan kewenangannya Allah akan memberi kemampuan pada kita".

"Masya Allah..., sebuah jawaban elegan dari seorang tukang bakso". 

diposkan oleh syaskastupnya di kaskus http://livebeta.kaskus.co.id/post/000000000000000460001231#post000000000000000460001231
gambar dari http://agsfood.blogspot.com/2008/09/bakso-tenis.html
Read More..........

10 Ribu Rupiah Membuat Anda Mengerti Bersyukur

Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman. Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan.
Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, "Beri kami sedekah, Bu!"

Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya. Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya. Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin berkata, "Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami
tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan!"

Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!"
Ironisnya meski tidak menambahkan sedekahnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan. Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekening dia.

Di depan ATM, Ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening.
Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu Kemudian ia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah.

Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: "Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!"

Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, "Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!"

Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana.

Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa Pak?" Istrinya bertanya.

Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan: "Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!"

Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya:
"Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa!

Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.

Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah."

Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu

kisah diambil dari http://myquran.org/forum/index.php/topic,82145.0.html di posting oleh andy swan
Read More..........

Rasa Pahit itu akan Tetap Pahit

Alkisah seorang pertapa, yang suka mengembara dari satu tempat ke tempat lain, bermeditasi, mencari kedamaian batin dan menjadi satu dengan ciptaan Tuhan. Seperti semua pertapa, ia menjalani hidup secara sederhana.
Dalam perjalanan pengembaraannya, ia sampai pada sebuah kerasaan. Saat itu adalah musim hujan, dan ia disambut sebagai tamu kerajaan. Ia diperlakukan dengan hormat dan setiap waktu ia bisa menghabiskan waktunya dengan damai. Ia tinggal di taman kerajaan dan menghabiskan waktunya dalam meditasi.
Raja dikarunia seorang putra, tapi ia memiliki masalah yang sangat besar. Pangeran itu seorang laki-laki yang mudah sakit hati, ia mudah sekali marah. Raja mencoba yang terbaik untuk mengubah sifat anaknya. Ia selalu memberikan apa yang diinginkan anaknya, termasuk semua kekayaannya. Namun, sayangnya semua upayanya itu gagal. Raja sampai putus asa. Ia memiliki pewaris tahtanya, tapi siapa yang akan mentolerir seorang raja yang pemarah? Maka, Raja meminta bantuan sang pertapa itu.
Suatu hari, pertapa dan pangeran sedang berjalan-jalan di taman kerajaan. Pertapa memintanya untuk mencicipi daun tanaman di dekatnya. Saat pangeran mencicipi daun itu, ia memuntahkannya karena pahit.
Melihat itu, sang pertapa berkata, “Ini adalah daun dari tanaman muda, tetapi belum begitu pahit. Bayangkan betapa pahitnya itu akan dirasakan ketika pohon itu tumbuh membesar.”
Mendengar itu, pangeran muda menyadari apa yang dimaksud sang pertama. Ia masih muda, tetapi memiliki temperamen yang paling mengerikan. Jika ayahnya sendiri saja tidak bisa mentolerir ini, seberapa buruk orang lain harus merasakan itu? Dan apa yang terjadi ketika ia matang menjadi seorang pria? Sifat buruk itu akan tumbuh terus, seperti pahitnya daun di pohoh. Pangeran merasa benar-benar rendah hati dengan pelajaran yang diberikan sang pertama, karena telah mengajarinya dengan begitu lembut.
Sejak saat, pangeran muda mencoba untuk memperbaiki sifatnya dan menjadi orang yang lebih baik lagi.
Read More..........

Jumat, 18 September 2015

Juara Piala Kemerdekaan, Punggawa PSMS Disambut Plh Wali Kota Medan

Seribuan pendukung setia PSMS Medan menyambut kedatangan Tim Ayam Kinantan di Lapangan Benteng Medan, Selasa (15/9/2015). Dengan penuh histeris mereka tak putus-putusnya mengelu-elukan para punggawa tim besutan Suharto AD usai keluar sebagai kampiun Piala Kemerdekaan 2015 setelah menang dramatis atas Persinga Ngawi di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Minggu (13/9/2015). 
Sukses Legimin Raharjo cs ini langsung mendapat apresiasi penuh dari Pemko Medan, terutama Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Medan Ir Syaiful Bahri Lubis.

Sebagai bentuk apresiasi dan rasa terima kasih atas perjuangan para punggawa PSMS yang telah tampil habis-habisan sepanjang pertandingan, sehingga berhasil mengakhiri puasa gelar setelah terakhir kali keluar sebagai juara Perserikatan tahun 1985, Plh Wali Kota pun membuat syukuran sederhana di Lapangan Benteng bersama dengan para suporter fanatik PSMS seperti SMEcK dan Kampak maupun organisasi masyarakat.

Sebelumnya mantan Kepala Bappeda Kota Medan itu menyambut kepulangan seluruh punggawa Ayam Kinantan di Kuala Namu International Airport (KNIA). Rombongan baik itu pemain, pelatih dan manajemen dikalungi bunga sebagai ucapan rasa terima kasih. Setelah itu rombongan pemain diarak keliling Kota Medan bersama dengan piala kebanggaan yang baru berhasil direbut. Keberhasilan ini diharapkan menajdi momentum kebangkitan sepakbola di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan yang sudah lama mati suri.

Menurut Plh Wali Kota, syukuran sederhana  ini digelar karena PSMS merupakan ikon Kota Medan. Untuk itu dia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersungguh-sungguh memberikan perhatian kepada tim yang dibentuk tahun 1950 tersebut. Apalagi  tim berlambang daun tembakau ini telah menunjukkan prestasi kepada seluruh pecinta sepakbola di Sumut, khususnya Kota Medan dengan menjauarai Piala Kemerdekaan 2015.

“Saya berharap prestasi hari ini menjadi bagian dari motivasi dan semangat dalam berprestasi di kemudian hari. Euforia ini jangan sampai berlarut-larut, sebab tantangan ke depan jauh lebih sulit lagi  dari pada apa yang kita raih hari ini. Teruslah berlatih dan tingkatkan  kualitas, sehingga gelar juara dapat diraih kembali PSMS dalam kejuaraan apapun. Sudah saatnya PSMS bangkit dan berjaya kembali setelah sekian lama minim prestasi,” kata Plh Wali Kota.

Selanjutnya Syaiful mengungkapkan, keberhasilan PSMS ini tidak terlepas dari campur tangan orang-orang yang selama ini memberikan perhatian penuh yakni Pangkostrad Letjend TNI Edy Rahmayadi. Sebab, mantan Pangdam I/BB itu telah memacu semua untuk mendukung kebangkitan PSMS. Untuk itulah kepeloporan Pangkostrad dapat diteruskan dan terus menjaga Ayam kinantan agar tetap memberikan prestasi yang membanggakan.

“Kita berharap akan ada Bapak Edy Rahmayadi lainnya yang siap menyokong tim kebanggaan warga Sumatera Utara dan Kota Medan ini, sehingga PSMS Medan kembali berjaya di kancah persepakbolaan tanah air. Sekali lagi atas nama seluruh jajaran Pemko Medan dan warga Kota Medan, saya mengucapkan terima kasih atas prestasi ini. Kami semua menunggu prestasi-prestasi selanjutnya,” harapnya.

Selain doa bersama, syukuran juga diisi dengan pemotongan nasi tumpeng yang dilakukan Plh Wali Kota. Potongan nasi tumpeng itu langsung diberikan kepada il capitano PSMS Legimin Raharjo. Kemudian unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Sumatera Utara dan Kota medan secara bergiliran memotong tumpeng dan menyerahkannya kepada pengurus serta perwakilan supporter fanatik Ayam Kinantan.

Syukuran ini turut dihadiri Sekda Provinsi Sumatera Utara H hasban Ritonga SH, unsur FKPD Sumut dan Kota Medan, Drs Dzulmi Eldin S MSi tokoh masyarakat sekaligus penasehat PSMS, mantan pemain PSMS,  tokoh-tokoh olahraga, pimpinan SKPD Provinsi Sumut dan Kota Medan, serta  Ketua MPC PP Kota Medan AR Batu Bara.

Ketua Umum PSMS Medan, Dr Mahyono mengaku sangat bangga dengan prestasi yang baru ditorehkan ini, sebab sudah lama tim yang juga berjuluk The Killer tidak meraih prestasi. Menurut dia, keberhasilan ini tidak terlepas dari sosok Pangkostrad Letjend TNI Edy Rahmayadi yang berhasil membangkitkan kembali Ayam kinantan dari mati suri dan berhasil kembali juara.

“Inilah titik awal kebangkitan sepakbola di Sumut dan Kota Medan. Ke depan mari kita sama-sama menjadikan Medan sebagai industri sepakbola. Untuk itu kita harus terus melakukan pembinaan sehingga melahirkan bibit-bibit  pesepakbola yang mampu mengharumkan nama daerah ini dalam persepakbolaan nasional maupun internasional,” ungkap Mahyono.

Sedangkan tokoh masyarakat sekaligus penasehat PSMS, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi, menegaskan seluruh lapisan masyarakat harus membela dan membantu PSMS agar terus meraih prestasi.  Salah satu upaya yang harus dilakukan dengan memperbaiki fasilitas para pemain seperti perbaikan Stadion Teladan dan Mess Kebun Bunga.

Rombongan punggawa PSMS tiba di KNIA sekitar pukul 09.00 WIB. Selain PLH Wali Kota, rombongan juga disambut Kolonel KF Siregar selaku penanggung jawab PSMS, Dandim 0201/BS Letkol Inf Maulana Ridwan, Ketua DPRD Medan Hendry Jhon Hutagalung serta perwakilan supporter. Usai pengalungan bunga, rombongan selanjutnya diangkut dengan belasan mobil terbuka diiringi seribuan suporter PSMS menuju Lapangan Benteng.

Arak-arakan ini melintasi Tanjung Morawa, Amplas, Jalan Ring Road. Kodam I/BB, Jalan Gatot Subroto, Jalan Iskandar Muda, Jalan gajah Mada, Jalan S Parman, Jalan Kapten Maulana Lubis dan berakhir di Lapangan Benteng. Selama perjalanan dari bandara menuju Lapangan Benteng, masyarakat pun mengelu-elukan para punggawa PSMS sambil  berteriak, “Hidup PSMS” berulangkali.(mbz/mdn)

SUMBER : http://www.medanblitz.com/berita-3497-juara-piala-presiden-punggawa-psms-disambut-plh-wali-kota-medan.html
Read More..........

Mengenal PSMS Medan, Juara Piala Kemerdekaan 2015

Lama tenggelam dari belantika sepak bola Tanah Air, PSMS Medan akhirnya muncul ke permukaan. Tim berjuluk Ayam Kinantan itu menunjukkan tajinya usai merebut gelar juara di Piala Kemerdekaan yang digagas Tim Transisi Menpora. 

Final turnamen yang diikuti tim-tim Divisi Utama ini digelar di Gelora Bung Tomo, Surabaya. Meski tampil di "Tanah Rantau" toh anak-anak Medan tidak gentar dan tampil cukup tenang sepanjang pertandingan.  

Menghadapi Persinga Ngawi, Legimin Raharjo Cs sebenarnya sempat tertinggal menit ke-26 lewat gol Jefri Kurniawan. Perjuangan Ayam Kinantan kian berat setelah wasit mengusir Asrul Rohundua menit ke-38 akibat 2 kartu kuning.

Namun dengan 10 pemain PSMS justru tampil lebih terorganisir. Ayam Kinantan bahkan menyamakan kedudukan lewat gol Aldino Herdianto pada menit ke-61 memanfaatkan tendangan bebas pemain lawas Ayam Kinantan Legimin Raharjo. 

Permainan kembali berlangsung semakin ketat. Namun Legimin tampil sebagai pahlawan PSMS usai mencetak gol pada pada menit ke-91. Pemain 34 tahun itu merobek jala Persinga dan mengubah kedudukan menjadi 2-1 untuk PSMS. 

Kemenangan ini seakan membangkitkan kembali memori kebesaran PSMS. Di era perserikatan tim asal Kota Medan itu sempat menjadi momok bagi lawan-lawannya. Sepak bola "rap-rap" khas anak Medan plus dukungan fanatik suporternya membuat tim berjuluk Ayam Kinantan disegani tidak hanya di dalam negeri tapi oleh tim-tim manca negara.
Read More..........

Ini Topi Setya Novanto dari Donald Trump yang Diungkit KPK

Pimpinan sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indriyanto Seno Adji meminta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto dan Wakil Ketua Fadli Zon melaporkan topi yang mereka terima dari bakal calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Rombongan DPR termasuk Setya Novanto dan Fadli Zon menerima topi tersebut saat menghadiri kampanye Trump di New York. "Kalau memang ada pemberian topi, sebaiknya dilaporkan ke kami," kata Indriyanto dalam pesan singkat, Selasa, 14 September 2015.

KPK, lanjut dia, akan menilai apakah pemberian tersebut tergolong gratifikasi atau bukan. Indriyanto meminta Setya dan Fadli Zon meniru langkah Presiden Joko Widodo. Jokowi pernah menerima bingkisan berupa bas dari personel band Mettallica. Pemberian itu dilaporkan Jokowi pada KPK karena dianggap gratifikasi.

Ketika Fadli dan Ketua DPR Setya Novanto bertemu dengan Trump, politikus Partai Gerakan Indonesia Raya tersebut mengaku hanya mendapat sebuah bingkisan dari staf Trump. Fadli mengaku bingkisan itu merupakan suvenir dari pertemuannya dengan Trump. "Tidak ada fee atau amplop sama sekali. Yang ada hanya bingkisan yang isinya kalau tidak salah sebuah topi bertuliskan Trump," kata Fadli 15 September.
Sebelumnya, Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan DPR Junimart Girsang menduga ada uang yang terlibat dalam pertemuan Setya Novanto dan kawan-kawan dengan Donald Trump. Uang itu ditengarai sebagai fee atau bayaran dari pertemuan tersebut. "Setelah pertemuan, ternyata Donald Trump katanya memberi fee kepada S," ucap Junimart. 

Selain topi bergambar Trump, Fadli membawa oleh-oleh dalam lawatannya ke Amerika Serikat berupa beberapa buku karangan Trump. Buku itu berjudul Trump 101 dan Trump: The Art of the Deal. Ada pula majalah Time edisi 18 Agustus 2015 bergambar muka Trump dengan judul Deal with It.

Tapi Fadli menegaskan, ia membeli sendiri buku-buku karangan Trump tersebut. Dia mengaku membeli buku-buku itu dengan maksud agar bisa ditandatangani oleh Trump. "Kemudian tentu saja kami selfie. Mudah-mudahan, selfie belum terlarang, ya," ujarnya.

Undang-undang KPK mengatur bahwa setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila berhubungan dengan jabatannya dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya. Pemberian memiliki arti luas, meliputi pemberian uang, barang, rabat (diskon), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya.
SUMBER : http://nasional.tempo.co/read/news/2015/09/15/078700884/ini-topi-setya-novanto-dari-donald-trump-yang-diungkit-kpk
Read More..........

7 Fakta Konser Bon Jovi Live in Jakarta 2015

Band rock asal New Jersey, Bon Jovi telah berhasil meninggalkan kesan baik bagi para penggemarnya di Indonesia. Melangsungkan konser bertajuk Bon Jovi Live in Jakarta pada 11 September lalu, pemilik album Burning Bridges ini mendapat sambutan luar biasa dari para penonton.
Kedatangan band sekelas Bon Jovi tentu tak dilewatkan begitu saja oleh para penggila musik. 40 ribu tiket yang dijajakan ludes terjual meski beberapa kelas menawarkan harga yang 'wah'.
Tak hanya soal harga tiket, ada beberapa hal menarik yang tersaji dalam konser kedua Bon Jovi di Indonesia tersebut. Apa saja yang terjadi saat konser Bon Jovi di GBK? Simak fakta-faktanya berikut ini.
1. Tiket ludes dalam waktu sekejap
Nama Bon Jovi memang seperti punya daya magis bagi penggemarnya. Sejak tiket resmi dijual, tiket VIP langsung lenyap dalam waktu 4 hari. Padahal, tiket VIP dijual dengan harga selangit, yakni sekitar 3 jutaan. 
2. Setlist di luar dugaan
Beberapa hari lalu, Bintang.com sempat memberikan prediksi setlist yang akan ditampilkan Bon Jovi di GBK. Namun ternyata band gaek ini punya rencana lain. Tak menggelontorkan seluruh hits legendaris, Jon dkk banyak membawakan lagu baru. 
3. GBK 'memanas' sejak Jumat (11/9) pagi
Sejak pagi menjelang siang hari, Stadion Utama Gelora Bung Karno sudah dipenuhi dengan fans. Mencari tempat strategis, mereka sudah memadati arena konser bersaing dengan puluhan ribu penonton lain.
4. Bon Jovi 'rasa' lokal
Band sekelas Bon Jovi hanya membawa 15 kru sepanjang tur Asianya. Mereka juga menggunakan sound system, lighting dan perlengkapan lainnya dari produk lokal. Dengan fakta tersebut menjadi bukti bahwa Indonesia bisa menyuguhkan tontonan kelas dunia dengan produk sendiri.
5. Judika dan Sam Tsui jadi pembuka manis
Judika membuka kemeriahan konser Bon Jovi dengan suaranya yang menggelegar. Ia juga memimpin puluhan ribu penonton menyanyikan lagu Indonesia Raya yang menggetarkan seisi stadion termegah di Jakarta tersebut. Tak ketinggalan, suara emas Sam Tsui juga menjadi pembuka yang manis dalam konser akbar tersebut.
6. Indonesia tujuan pertama Bon Jovi tur Asia
Siap menggelar tur di beberapa negara Asia, Bon Jovi memilih Indonesia sebagai destinasi pertama. Hal ini membuat fansnya di Indonesia merasa bangga dan merasa lebih dekat dengan para rocker tersebut.
7. Ketika calo 'menggila'
Meski sudah diminimalisir, kehadiran calo tetap menghiasi konser manapun, termasuk Bon Jovi. Bahkan tiket mereka tawarkan dengan harga tiga kali lipat dari harga normal. Penonton pun bimbang karena 40ribu tiket habis terjual dan panitia tak menyediakan tiket tambahan
Read More..........

Sibuk Atur Lalulintas, Polisi Ini Ditampar Pria Tionghoa

Seorang pemilik toko genset di Jalan Surabaya, Kecamatan Medan Kota menampar polisi lalulintas. Pria etnis Tionghoa itu tak senang saat diminta memindahkan mobilnya karena telah membuat kemacetan panjang.
Informasi yang dihimpun medansatu.com, Selasa (15/9/2015) menyebutkan, peristiwa itu dialami oleh Brigadir Fandi, anggota Satlantas Polresta Medan. Peristiwanya terjadi kemarin petang. Saat itu ia sedang bertugas mengatur arus lalulintas di Jalan Surabaya Simpang Jalan Pandu.
Karena ada mobil yang diparkir dua lapis di depan toko genset, kemacetan panjang pun terjadi hingga ke Jalan Pandu. Brigadir Fandi lalu mendatangi toko genset itu. Ia meminta agar mobil penyebab kemacetan itu dipindahkan ke tempat lain, sehingga tidak menghalangi arus lalulintas.
Tiba-tiba saja pemilik mobil yang juga pemilik toko genset itu keluar dari rukonya. Ia langsung marah-marah, dan langsung menampar wajah Brigadir Fandi. Polisi ini hanya diam saat ditampar, ia tak melakukan perlawanan.
Bersama rekannya, Brigadir Fandi lalu memanggil kepala lingkungan (kepling). Bersama kepling, Brigadir Fandi dan rekannya lalu masuk ke dalam ruko. Namun pria Tionghoa yang menamparnya tak ada lagi di dalam.
Kasus penganiayaan dan penghinaan ini lalu dilaporkan Brigadir Fandi ke Polsek Medan Kota. Namun saat akan membuat laporan, Brigadir Fandi mendengar pria Tionghoa penamparnya akan membuat laporan balik ke Polresta Medan. Brigadir Fandi pun langsung cabut, dan membuat laporan ke Polresta Medan.
“Awalnya akan membuat laporan di sini, tapi yang nampar juga membuat laporan ke Polresta Medan. Makanya Brigadir Fandi juga membuat laporan ke Polresta Medan,” ujar Kapolsek Medan Kota, Kompol Ronald F Sipayung saat dikonfirmasi.
SUMBER : http://medansatu.com/berita/9258/sibuk-atur-lalulintas-polisi-ini-ditampar-pria-tionghoa/
Read More..........
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...