Banyak orang mengaku sebagai tokoh bangsa, elit bangsa, namun
kerjaannya hanya mengkritik tanpa memberikan solusi. Banyak orang
berbicara mengenai kebangsaan dan nasionalis, tapi tidak pernah
menunjukan perilaku mecintai bangsa. Bisanya omdo alias ngomong doang.
Untuk apa mengkritik, kalau hanya untuk menjelekkan bangsa sendiri.
Untuk apa berkoar soal nasionalisme, kalau tidak pernah merasa bangga
sebagai bagian bangsa Indonesia.
HR mengatakan, “Jangan pernah mencerca bangsa sendiri.” Kalimat pendek
dari seorang HR itu sebenarnya menjadi sindiran untuk orang-orang yang
suka berkoar. Katanya sih mengkritik, tapi ujung-ujungnya menjelekkan
pemerintah, memojokan penguasa, mencari borok-borok kekuasaan. Dalam
demokrasi, mengkritik itu boleh, memberikan masukan itu sah-sah saja.
Tetapi ketika kritik hanya dijadikan alat untuk menjatuhkan pemerintahan
atau lawan politik di pemerintah, itu tidak sehat.
Suatu ketika ada seorang elit politik yang mengaku sebagai tokoh bangsa
menyatakan malu menjadi orang Indonesia. Dia berkoar-koar lewat media.
Orang ini mungkin tidak sadar bahwa dia hidup di Indonesia, mencari
makan di Indonesia, membangun bisnis di Indonesia, dan menghidupi
keluarganya di Indonesia. Bagaimana dia bisa berkata ‘malu’,
sementara mobil yang dipakai, rumah yang ditempati, perusahaan yang
dijalankannya berada di Indonesia.
Kembali lagi pada pernyataan HR ‘jangan pernah mencerca bangsa
sendiri’. Sebagai orang Indonesia, apa yang dikatakan HR sebagai tokoh
bangsa dan pejabat publik merupakan sebuah wawasan kebangsaan. Jangan
mencerca, artinya kita harus mencintai bangsa Indonesia. Apa pun
kondisinya, siapa pun pemimpinnya, kita harus cinta Indonesia. Ketika
memberikan sambutan di Institut Teknologi Bandung (ITB) beberapa waktu
lalu, HR menegaskan bentuk cinta itu bisa dilakukan dengan kerja keras,
tidak gampang menyerah dan mensyukuri segala apa yang dimiliki
Indonesia. Cinta, kerja keras, pantang menyerah merupakan bentuk lain
dari sikap nasionalis.
Dalam konteks kebangsaan, apa yang disampaikan HR merupakan bentuk
pemikiran seorang tokoh bangsa yang melihat Indonesia dengan hati.
Sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, HR bekerja all out untuk
membangun ekonomi Indonesia. Padahal dia seorang teknokrat, namun dengan
semangat kerja keras, pantang menyerah, perekonomian Indonesia berhasil
diangkat, sehingga disegani oleh dunia. Dalam 5 tahun terakhir atau
sejak Menko Perekonomian dipegang HR, pertumbuhan ekonomi Indonesia
paling stabil di kawasan Asia.
Menteri Pendidikan Nasional, M. Nuh bahkan mengatakan seorang teknokrat
seperti HR, mampu mengalahkan para ekonom. Dalam sebuah perbincangan
tidak resmi dengan beberapa wartawan, HR mengatakan kunci dari
keberhasilan membangun ekonomi Indonesia adalah kerja keras. Selain
kerja keras, sikap nasionalis HR yang selalu ditunjukkan dengan
membanggakan Indonesia di kepada dunia luar, forum internasional dan
pertemuan pemimpin dunia.
Dalam banyak kesempatan, lepas dari posisinya sebagai Menko
Perekonomian, HR tidak pernah malu untuk mempromosikan Indonesia sebagai
tempat yang indah, nyaman dan kondunsif untuk berinvestasi. Dalam
kondisi terpuruk sekalipun, HR tak pernah menjelekkan Indonesia di mata
dunia dan relasi internasional. Nah, kalau mau menjadi tokoh bangsa,
sikap HR ini seharusnya ditiru oleh tokoh lain. Jangan hanya bisa
berkoar di dalam negeri, sementara kalau dihadapkan dengan dunia
internasional, selalu tidak punya nyali untuk membanggakan Indonesia.
Kalau semua pejabat Negara, para elit politik dan mereka yang selalu
mengaku tokoh bangsa itu mau melakukan seperti apa yang dikerjakan HR,
insya Allah dan hakul yakin Indonesia pasti akan menjadi bangsa yang
besar, disegani dunia internasional. Kalau bukan kita yang mencintai dan
membanggakan Indonesia, lalu siapa? Tidak mungkin orang Malayasia,
Jepang, China atau Amerika Serikat membanggakan Indonesia. Jangan sampai
kecintaan terhadap Indonesia luntur, karena itu sama saja mematikan
Indonesia. Semoga HR bisa menularkan sikap kebangsaannya kepada tokoh
lain. Indonesia perlu orang-orang seperti HR, yang punya wawasan
kebangsaan dan kecintaan yang tinggi terhadap Indonesia yang kita cintai
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar