Rabu, 04 Juli 2012

Jangan Pernah Mencerca Bangsa Sendiri

Banyak orang mengaku sebagai tokoh bangsa, elit bangsa, namun kerjaannya hanya mengkritik tanpa memberikan solusi. Banyak orang berbicara mengenai kebangsaan dan nasionalis, tapi tidak pernah menunjukan perilaku mecintai bangsa. Bisanya omdo alias ngomong doang. Untuk apa mengkritik, kalau hanya untuk menjelekkan bangsa sendiri. Untuk apa berkoar soal nasionalisme, kalau tidak pernah merasa bangga sebagai bagian bangsa Indonesia.
 
HR mengatakan, “Jangan pernah mencerca bangsa sendiri.” Kalimat pendek dari seorang HR itu sebenarnya menjadi sindiran untuk orang-orang yang suka berkoar. Katanya sih mengkritik, tapi ujung-ujungnya menjelekkan pemerintah, memojokan penguasa, mencari borok-borok kekuasaan. Dalam demokrasi, mengkritik itu boleh, memberikan masukan itu sah-sah saja. Tetapi ketika kritik hanya dijadikan alat untuk menjatuhkan pemerintahan atau lawan politik di pemerintah, itu tidak sehat.
Suatu ketika ada seorang elit politik yang mengaku sebagai tokoh bangsa menyatakan malu menjadi orang Indonesia. Dia berkoar-koar lewat media. Orang ini mungkin tidak sadar bahwa dia hidup di Indonesia, mencari makan di Indonesia, membangun bisnis di Indonesia, dan menghidupi  keluarganya  di  Indonesia.  Bagaimana  dia bisa berkata ‘malu’, sementara mobil yang dipakai, rumah yang ditempati, perusahaan yang dijalankannya berada di Indonesia.
 
Kembali lagi pada pernyataan HR ‘jangan pernah mencerca bangsa sendiri’. Sebagai orang Indonesia, apa yang dikatakan HR sebagai tokoh bangsa dan pejabat publik merupakan sebuah wawasan kebangsaan. Jangan mencerca, artinya kita harus mencintai bangsa Indonesia. Apa pun kondisinya, siapa pun pemimpinnya, kita harus cinta Indonesia. Ketika memberikan sambutan di Institut Teknologi Bandung (ITB) beberapa waktu lalu, HR menegaskan bentuk cinta itu bisa dilakukan dengan kerja keras, tidak gampang menyerah dan mensyukuri segala apa yang dimiliki Indonesia. Cinta, kerja keras, pantang menyerah merupakan bentuk lain dari sikap nasionalis.
 
Dalam konteks kebangsaan, apa yang disampaikan HR merupakan bentuk pemikiran seorang tokoh bangsa yang melihat Indonesia dengan hati. Sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, HR bekerja all out untuk membangun ekonomi Indonesia. Padahal dia seorang teknokrat, namun dengan semangat kerja keras, pantang menyerah, perekonomian Indonesia berhasil diangkat, sehingga disegani oleh dunia. Dalam 5 tahun terakhir atau sejak Menko Perekonomian dipegang HR, pertumbuhan ekonomi Indonesia paling stabil di kawasan Asia.
 
Menteri Pendidikan Nasional, M. Nuh bahkan mengatakan seorang teknokrat seperti HR, mampu mengalahkan para ekonom. Dalam sebuah perbincangan tidak resmi dengan beberapa wartawan, HR mengatakan kunci dari keberhasilan membangun ekonomi Indonesia adalah kerja keras. Selain kerja keras, sikap nasionalis HR yang selalu ditunjukkan dengan membanggakan Indonesia di kepada dunia luar, forum internasional dan pertemuan pemimpin dunia.
 
Dalam banyak kesempatan, lepas dari posisinya sebagai Menko Perekonomian, HR tidak pernah malu untuk mempromosikan Indonesia sebagai tempat yang indah, nyaman dan kondunsif untuk berinvestasi. Dalam kondisi terpuruk sekalipun, HR tak pernah menjelekkan Indonesia di mata dunia dan relasi internasional. Nah, kalau mau menjadi tokoh bangsa, sikap HR ini seharusnya ditiru oleh tokoh lain. Jangan hanya bisa berkoar di dalam negeri, sementara kalau dihadapkan dengan dunia internasional, selalu tidak punya nyali untuk membanggakan Indonesia.
 
Kalau semua pejabat Negara, para elit politik dan mereka yang selalu mengaku tokoh bangsa itu mau melakukan seperti apa yang dikerjakan HR, insya Allah dan hakul yakin Indonesia pasti akan menjadi bangsa yang besar, disegani dunia internasional. Kalau bukan kita yang mencintai dan membanggakan Indonesia, lalu siapa? Tidak mungkin orang Malayasia, Jepang, China atau Amerika Serikat membanggakan Indonesia. Jangan sampai kecintaan terhadap Indonesia luntur, karena itu sama saja mematikan Indonesia. Semoga HR bisa menularkan sikap kebangsaannya kepada tokoh lain. Indonesia perlu orang-orang seperti HR, yang punya wawasan kebangsaan dan kecintaan yang tinggi terhadap Indonesia yang kita cintai ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...