Orang lain selalu memberikan dukungan kepada kita meski sekecil apapun,
kita adalah makhluk sosial yg hrs senantiasa membutuhkan support org
lain. Tapi terkadang kita sering menganggap seluruh yg kita capai hari
ini karena kemampuan diri kita sendiri, sikap ke-aku-an yg kerap ada dlm
diri kita. Sikap hewani yg menjadi tantangan hidup bagi seorang anak
manusia. Sikap yang sering membuat kita merasa besar kepala, tinggi
sebenang atau lainnya.
Sebaliknya kita sering merasa punya andil besar terhadap capaian
orang lain, kita merasa memberikan kontribusi yg begitu besar, padahal
kita sering cenderung utk berpihak kepadanya disebabkan kita menitipkan
setidaknya sebagian dari kepentingan kita padanya, memihak karena butuh
akan sesuatu, tidak ada keikhlasan dan ketulusan disana.
Kita merasa lebih punya andil besar terhadap orang lain, dan
menganggap orang lain tidak punya peran apapun dari yg kita raih, inilah
sifat hewani di diri kita, sifat yg memang harus kita kubur
dalam-dalam.
Seorang sahabat pernah berkata bahwa tidak semua orang seperti
demikian, masih banyak orang-orang tulus yang mampu mengendalikan
ke-aku-annya, mampu meminggirkan sifat hewaninya, dan tidak menitipkan
kepentingannya, baginya memberikan kebaikan kepada orang lain pastilah
akan kembali kepadanya dalam bentuk kebaikan, tidak perlu berstrategi
dalam membina hubungan sosial, tidak melupakan sekecil apapun peran yang
diberikan orang lain, malah melupakan perannya kepada orang lain.
Sahabatku itu benar, bahwa tidak semua manusia didominasi sifat
hewaninya, memang masih sangat banyak mereka yang matanya penuh
ketulusan, senyumnya dibaluri dengan keikhlasan, inilah manusia hakiki,
kita mesti banyak belajar dari mereka kata sahabatku itu.
Idul adha 1434 H menjadi semangat kita utk berlatih tentang arti
keikhlasan dan ketulusan, semangat kita utk belajar menyingkirkan sifat
hewani di diri kita.
Selamat Idul Qurban buat para sahabatku.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar