Kamis, 09 November 2017

5 Bukti Lafran Pane Pahlawan Nasional nan Bersahaja

Lafran Pane, tokoh pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), mendapat gelar pahlawan nasional dari pemerintah. Presiden Joko Widodo alias Jokowi dijadwalkan memberikan penghargaan itu kepada ahli waris saat upacara penganugerahan gelar Pahlawan Nasional tahun 2017 di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Kamis (9/11/2017).

Laki-laki kelahiran Padang Sidempuan, 5 Februari 1922 ini merupakan anak keenam keluarga Sutan Pangurabaan Pane dari istrinya yang pertama. Ia adalah adik kandung dari sastrawan Sanusi Pane dan Armijn Pane.

Lafran dikenal sebagai salah satu pendiri HMI pada 5 Februari 1947 yang ditetapkan lewat Kongres XI HMI di Bogor pada 1974.

Meski demikian, ia menolak dikatakan sebagai satu-satunya pendiri HMI karena ada beberapa nama lain yang turut andil. Misalnya, Kartono Zarkasy, Dahlan Husein, Siti Zainah, Maisaroh Hilal, Soewali, Yusdi Gozali, M. Anwar, Hasan Basri, Marwan, Tayeb Razak, Toha Mashudi, Bidron Hadi, Sulkarnaen, dan Mansyur.

Siti Hadiroh Ahmad (70), salah satu kerabat Lafran Pane, menuturkan semasa hidupnya, Lafran dikenal sebagai sosok yang sederhana dan bersahaja. Hadiroh merupakan teman dekat istri pertama Lafran yang bernama Dewi. Ketika Dewi meninggal dunia, Lafran pun memanggil Hadiroh.
Ia memberi Hadiroh, yang aktif di organisasi Aisyiah, harta peninggalan istrinya berupa pakaian, perhiasan, tas, dan Tabanas senilai Rp 1,1 juta.
"Seluruhnya diberikan kepada saya untuk diserahkan kepada PP Aisyiah dan kami mewujudkannya dengan menggunakan uang itu untuk membeli meja sidang," ucap Hadiroh, Selasa, 7 November 2017, mengenang sosok Lafran Pane yang kini mendapat gelar Pahlawan Nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...