Jumat, 24 Juni 2011

CATATAN SEORANG MANUSIA BIASA…….

Aku…… adalah seorang manusia biasa yang lahir tidak untuk dipersiapkan menghadapi kenyataan hidup, tetapi lahir untuk hidup dan menjalankan kehidupan ini.. dan aku cukup memahami bahwa takdir lebih sering berkata bahwa hidup ini terkadang sangat sederhana, tetapi juga terkadang begitu rumit dan sulit untuk dimengerti.

Aku tidak pernah berencana untuk berjalan melewati banyak ruang, waktu dan tempat yang mungkin tidak semua orang bisa merasakannya…. Dulu aku pernah melakoni peranku didalam keramaian penuh berkah di dusun kecil yang sepi… menikmati sejuknya suasana desa sejak fajar sampai malam yang diatur oleh sebuah potongan besi yang berbunyi secara teratur, suasana tertib damai yang aku masih sangat merindukannya sampai saat ini, saat berlari mengejar ketertinggalan waktu, saat berdo’a bersama di barisan hitam putih, saat rumah Ilahi dipenuhi suara dengan bermacam macam cerita, ada yang membuka buku, ada yang berbagi pengalaman yang sudah pasti tidak sama karena kami berasal dari berbagai pelosok daerah.. hmmm… aku rindukan suasana itu… Lalu aku melewati waktu demi waktu sampai takdir yang menyatakan kami semua harus berpisah dan terus menjalani hidup ini.

Dulu aku juga pernah menikmati negeri seribu menara yang dipenuhi manusia dari berbagai pelosok negeri, negeri Musa & Harun, negerinya para fir’aun, negeri piramida yang kata orang banyak sebagai negeri segala ilmu, negeri yang harus kuhadapi dengan kekuatan hati dan tekad kuat untuk jauh dari kerabat, saat ini akupun mulai merindukan saat berbaris panjang menanti giliran datang, saat harus berlari dan berdesakan dalam keramaian, saat berbagi roti gandum dan kacang, saat berjalan panjang tanpa lelah menikmati tepian nil…saat berjalan ditemani angin laut Alexandria, saat rasa nasionalismeku  digugah……………dan lalu sebuah pengalaman spiritual yang belum tentu mungkin bisa kuulangi lagi dalam persepsi manusiawiku ketika masih belia, yaitu saat iringan rombongan putih putih lalu lalang sambil menggemakan namaNYA yang menggetarkan semua jiwa yang mendengarnya, menadahkan tangan di multazam, melepas dahaga dengan zamzam, memandang kebesaranNYA yang berbalut kiswah, berjalan kaki dari arafah menuju mina… semuanya terlintas dalam fikiran dan mata hatiku……..

Aku kembali kenegeri lahirku.., aku memulai sesuatu yang baru lagi tanpa harus melupakan masa yang telah kulalui, aku merasakan bahkan melewati begitu banyak hal, begitu banyak kesempatan, begitu banyak situasi, hingga sampai saat takdir akhirnya menemukan aku dengan pasangan jiwaku, hingga saat aku memiliki tangan tangan mungil yang kugenggam saat menjelang tidur… tangan mungil dari jiwa jiwa yang menjadi darah, nafas dan nadiku… jiwa jiwa yang menjadi kesempurnaan takdir hidupku… jiwa yang tak lelah berhenti menangis, tertawa, dan berkata tanpa mereka harus tahu beban hidup……. jiwa yang harus terus kubimbing hingga saat aku merasa bangga saat melepas mereka suatu saat nanti….

Namun takdirku masih belum berhenti karena memang dia tak akan berhenti selama aku masih hembuskan nafasku, takdir yang harus tetap kujalani dengan segala macam keadaan yang selalu berubah... pernah orang pintar berkata bahwa manusia dapat menghindari takdirnya menuju ke takdir lainnya.., namun tetap saja itu merupakan takdir yang harus dijalankan dan sebahagian besar masih merupakan misteri.., dan tentu saja masih ada Tangan Ghaib yang memiliki kuasa diatas segalanya untuk mengatur sebuah keadaan dan aku sangat yakin dengan hal itu………...namun……….yang aku tahu hingga kini adalah aku masih tetap seorang manusia biasa yang menyakini bahwa Pemilik seluruh Jiwa itu tidak pernah memberi beban diluar batas kemampuanku…..

Aku hanya manusia biasa yang harus terus dihukum karena takdir berbisik kepada hatiku……….
Aku hanya manusia biasa yang harus terus menerima hukuman karena takdir berkata dalam perbuatanku…..
Aku hanya manusia biasa yang pasrah, ikhlas dan terus tawakkal menjaga seluruh takdirku………
Aku hanya manusia biasa yang menikmati kesempurnaan takdirku dengan sederhana……
Aku hanya manusia biasa yang menyayangi seluruh jiwa-jiwa yang menyempurnakan takdirku……
Penguasa Takdirku,……….. Aku ini hanyalah manusia biasa……………
(HendraCipta@Mei 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...