Kamis, 30 Juni 2011

MASIHKAH ADA PERADABAN UNTUK KOTAKU.. (Memperingati HUT Kota Medan ke 421)

Kota Medan sejak semula didesain oleh koloni Belanda pada akhir abad ke-19 untuk menjadi sebuah kota modern dengan replika peradaban Eropa di dalamnya, tanpa menghilangkan karakteristik budaya asli yang dimiliki olehnya, Kota Medan merupakan salah satu ikon penting kota yang unik, tidak ada duanya di dunia. Sebuah kota Paris van Sumatera yang dirancang dan puluhan tahun diurus dengan serius oleh dewan kota (Gemeenteeraad) dan wali kotanya (Burgemeester) pada masa itu. Hal ini bisa kita telusuri jejak sejarah yang masih menjadi saksi di kota ini.

Saat ini Kota Medan terus berbenah mengikuti dinamika masyarakatnya yang sangat heterogen, kota yang merubah diri menjadi bagian dari kota dunia yang mengglobal sekaligus tanpa roh peradaban kota, lihatlah berbagai fasilitas publik yang menjadi hak publik semakin terabaikan, jembatan penyeberangan sangat tidak layak untuk dilalui, kotor dan kumuh, trotoar jalan banyak dihalangi oleh papan reklame raksasa atau tempat berjualan kaki lima sehingga menghalangi hak pengguna jalan kaki, gedung gedung pencakar langitpun sudah mulai tegak dengan angkuhnya, sangat kontras dengan kehidupan masyarakat kebanyakan yang terdapat di Kota Medan. Kemacetan lalu lintas sudah semakin menjadi hal yang biasa, Infrastruktur buruk tidak cuma jalan, taman, drainase, sampah, sekolah, dan pasar yang semrawut juga permaslahan banjir yang sudah sangat memprihatinkan beberapa waktu belakangan ini. Pelayanan birokrasi publik juga rusak parah. KTP, Kartu Keluarga dan Akte Kelahiran harusnya gratis, justru kenyataannya tetap harus mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya.

Tetapi daerah yang dikenal dahulu sebagai kampong ini tetaplah kota yang kita cintai, tempat kita berdiri dengan semua kekuatan dan kelemahan kita masyarakatnya, dan tentunya diharapkan semua hal yang dilakukan oleh seluruh potensi yang ada di kota ini termasuk birokrasi, akademisi, kalangan bisnis serta masyarakat lainnya dapat mewujudkan sebuah peradaban baru bagi kota ini untuk generasi yang akan datang, Medan yang madani adalah Medan yang tetap menjaga peradabannya dimasa lalu serta mendesign sebuah peradaban bagi masa yang akan datang, bukan yang semata hanya untuk sebuah kepentingan ekonomi dan politik jangka pendek saja.

Memperingati hari jadi kota Medan tidak hanya cukup dilakukan dengan semangat hura hura, pesta kembang api, panggung hiburan disana sini,  serta seabreg acara seremonial yang bersifat symbol saja namun mari kita kenang memori kita akan sisi tingginya peradaban kota ini dimasa lalu dan apa yang bisa kita lakukan untuk membangun peradaban bagi sebuah kota kita yang ideal, dimana hak hak publik sangat dihargai oleh semua orang, infrastruktur dibangun dan dirawat dengan baik. Bukan tidak mungkin disuatu saat nanti kita akan memiliki sebuah kawasan dalam kota yang bebas kenderaan, kawasan yang hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki untuk melihat dan mengenang peradaban yang ada di kota yang kita cintai ini.

Selamat HUT ke 421 Medanku… Medan kita bersama............... pintu gerbang Propinsi Sumatera Utara.

H.Hendra Cipta,SE @ 01 Juli 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...