Kamis, 21 Juni 2012

Mengefektifkan Komunikasi Meraih Kemenangan

Pesta demokrasi 2014 akan segera berlangsung, masing-masing partai sudah mulai mendeklarasikan calon yang diusung partainya menuju kemenangan. Apa lagi pemilihan umum saat ini, berbeda jauh dengan pemilihan pada masa Orde Baru. Saat ini, rakyat memilih langsung calon pemimpin berdasarkan keinginanya. Pemilihan secara langsung ini, menandakan begitu demokrasinya pemilihan kepala negara di negeri  ini. 
 
Beberapa waktu lalu, Hatta Rajasa telah direkomendasikannya sebagai kandidat Presiden 2014, berdasarkan rapat pleno II Rakernas PAN di Arena Pekan Raya Jakarta (PRJ). Terpilihnya nama Hatta sebagai peserta calon Presiden 2014, menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi partai berlambang matahari terbit ini. Sebelum rapat pleno ini digelar, dukungan terhadap Hatta mengalir deras. Baik dari kalangan elit PAN maupun kader akar rumput. Dalam dukungan ini pun Amin Rais tak mau ketinggalan, dirinya secara terus terang menyatakan dukungannya.
 
Meski Hatta didukung oleh banyak sayap dari internal PAN, seperti PARRA Indonesia, BM PAN, GMN dan lain-lain. Penulis menilai,  gerakan ini terbukti masih belum terlihat dipermukaan dan gaungannya, belum terdengar kuat ditengah-tengah masyarakat. Terkesan gerakan ini masih bersifat malu-malu kucing, tidak menunjukan penampakannya.
 
Akibat dari gerakan yang masih tersembunyi ini, penulis menilai menyebabkan masyarakat masih belum mengenal jauh sosok Hatta. Tak mengherankan jika ketua PAN sekaligus Menkoperekonomian kinerjanya  sampai saat ini, tak terlihat dipermukaan oleh masyarakat luas. Jika melihat dari kenyataan perekonomian dinegeri ini semakin membaik. Membaiknya ekonomi ini dikarenakannya kuatnya mesin ekonomi negeri ini. Ketika masing-masing calon Presiden menyibukan diri, Hatta lebih mementingkan kepentingan negara dibandingkan kepentingan politik. Seharusnya, sayap PAN mampu membaca dan menerjemahkan apa yang seharusnya mereka lakukan. Keadaan ini  menunjukan tak bekerjanya mesin politik dari tubuh PAN dan target untuk meraih double digit dirasakan sangat berat.
 
Padahal salah satu syarat untuk meraih dukungan publik adalah bekerjanya mesin politik partai.  Namun, hingga saat ini terkesan mesin politik yang dimiliki PAN, belum mampu bekerja secara maksimal dalam menyampaikan pesan politik kepada masyarakat. Untuk meraih simpatik dan dukungan bukan lah sebuah pekerjaan yang mudah, diperlukan sebuah keyakinan dan hasil kerja yang nyata. Tersumbatnya mesin politik yang dimotori oleh sayap PAN, harus segera teratasi jangan sampai pada akhirnya kinerja Hatta harus terkubur akibat ketidak mampuan dari sayap PAN menyampaikan pesan politik kepada masyarakat.
 
Apa lagi jika kita menoleh kebelakang, hasil perolehan suara PAN dari tahun ketahun mengalami penyusutan. Pada pemilu tahun 1999 PAN hanya meraih dukungan 7,12%, pada pemilu 2004 meraih 6,44% dan pada  pemilu 2009 meraih 6,01%. Kemerosotan ini seharusnya menjadi pemicu dari sayap PAN dalam menyuarakan pesan politik kepada kader. Tujuannya agar kader mampu mendongkrak dukungan dari masyarakat.
 
Dukungan dari masyarakat merupakan syarat untuk memenangkan pertempuran menuju 2014. Peran dari sayap PAN  mengkomunikasikan pesan politik, syarat mutlak untuk menjadi penentu kemenangan. Kesunguguhan sayap PAN dalam bekerja pada akhirnya menjadi penentu langkah Hatta. 
 
Seperti diketahui, untuk menjadi pemenang di 2014, tidak lah mudah. Kenyataan ini ditambah dengan adanya kandidat yang justru menguasai pemberitaan dinegeri ini. Penyampaian pesan politik dinegara demokrasi seperti Indonesia memiliki pernanan penting dalam mengiring opini publik. Sebagai contoh nyata bagaimana Obama presiden Amerika saat ini terpilih. 
 
Kepiawaian Obama beserta timnya memainkan peran dalam menyampaikan pesan politik dalam meraih dukungan mendapatkan simpatik dari pendukungnya. Mesin politik tim sukses Obama, menggunakan sarana komunikasi secara optimal. Berbagai cara digunakan untuk  mendongkrak popularitas, mulai dari pembuatan facebook, blog, dan terkesan Obama saat itu menguasai dunia maya lainnya.
 
Keberhasilan ini terbukti, dirinya merupakan kandidat dengan popularitas tertinggi dari calon lainnya. Tak cukup sampai disana, Obama juga berhasil mengumpulkan dana kampanye 600 juta dolar dari pendukungnya serta terhimpunnya 1.5 juta akun keanggotaan di medianya. Melihat realitas yang ada, sudah seharusnya sayap PAN, mampu melakukan pengiringan opini. 
 
Pengiringan ini bertujuan agar pesan politik partai mampu disampaikan kepada masyarakat. Kemampuan sayap dan kader PAN dalam mengkomunikasikan kepada masyarakat pada akhirnya menjadi penentu. Gabriel Almond (1960) menjelaskan komunikasi politik adalah salah satu fungsi• yang selalu ada dalam setiap sistem politik dan merupakan proses penyampaian pesan-pesan. 
 
Dari definisi tersebut sangat jelaslah kemampuan Hatta dan kader PAN dalam mengefektifkan komunikasi merupakan syarat yang mutlak. Apa lagi, dalam komunikasi itu terdapat element sosialisasi yang difokuskan untuk pengenalan Hatta kepada masyarakat luas. Sosialisasi ini dilakukan dengan cara melakukan konsolidasi ke daerah. Selain itu sosialisasi ini juga berperan untuk memperkokoh pondasi dukungan 
 
Kemampuan sayap dan kader PAN dalam berkomunikasi kepada masyarakat pada akhirnya menjadi titik penentu dalam memuluskan langkah Hatta menuju 2014 serta menentukan masa depan partai berlambang matahari terbit.
 
Ferry Ferdinasyah
Mahasiswa Pasca Sarjana 
Universitas Mercu Buana Jurusan Komunikasi Politik
Sumber : http://hatta-rajasa.info/read/559/mengefektifkan-komunikasi-meraih-kemenangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...